Senin, 06 November 2017
IMALA surati DKPP RI
Jumat, 01 September 2017
Save Rohingya
Rabu, 30 Agustus 2017
Undangan Terbuka
Perihal : Undangan
Kepada Kawan/Sahabat/ Bapak/Ibu
di-Tempat
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.
Sehubungan dengan Akan dilaksanakanya Pelantikan Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Lebak Serang Raya (PC. IMALA Serang Raya) Maka Kami Panitia Pelaksana Mengundang secara terbuka Kepada Kawan/Sahabat/Bapak/Ibu dalam Acara tersebut yang akan dilaksanakan pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 07 September 2017
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Gedung Pc. NU Serang
Tema : "Bergerak Bersama Membangun Lebak Yang Bermartabat"
Demikian surat terbuka ini dibuat, kami ucapkan terimkasih dan penghargaan yang sebesar besarnya atas waktu nya. Mohon maaf atas keterbatasan.
Juangmu Takan Terhenti Takan Mati
ttd
Panitia Pelaksana
Kamis, 27 Juli 2017
Rafika Karim siap bersaing menuju Ketua Cabang Jakarta Raya IMALA
Rafika Karim lahir di Lebak 24 Agustus 1993, aktif sebagai mahasiswa Universitas Pamulang jurusan Teknik Informatika ini siap bersaing menuju tahta ketua cabang Jakarta raya Ikatan Mahasiswa Lebak perwakilan komisariat Pamulang. selain aktif sebagai kader IMALA beliau juga aktif berorganisasi di lingkungan kampus.pernah aktif di LDK kampus dan sekarang aktif di copala indonesia . Aktivis PMII ini berjanji membawa kejayaan IMALA PC Jakarta Raya.
dengan visi-misi yaitu : Mengeratkan Kekeluargaan Ikatan Mahasiswa lebak Cabang jakarta raya. serta mengaktifkan kajian mengenai isue isue kedaerahan maupun nasional.
Mohon doa dan dukungannya semoga terus berkarya dan mengabdi kepada Lebak tercinta. pungkasnya.
Calon Ketua Cabang Jakarta Raya Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA)
Senin, 22 Mei 2017
Semangat Harkitnas; IMALA Menanam Pohon Lindung Dipinggiran Sungai Ciujung
Menurut Ketua Pelaksana Nurhidayat Septiawan kabupaten Lebak diprediksi akan mengalamai kegundulan hutan dan rawan bencana longsor, oleh karenanya IMALA akan terus menggalakan go green di kabupaten Lebak.
Aktivis UIN Jakarta ini juga berkata mahasiswa sebagai ujungtombak pemuda harus peka dengan lingkungan sekitar, mari dijaga hutan dan sungai kita, kalau bukan kita siapa lagi.tutupnya.
Selain itu ketua Umum IMALA Dudi Haryudi mengapresiasi kegiatan menanam pohon ini, semoga dengan kesadaran kita mencintai lingkungan dapat memberikan stimulus kepada masyarakat untuk lebih bijak dan tidak lagi merusak hutan secara berlebihan.
Selasa, 16 Mei 2017
Era kritis vs Era apatis; tragedi Mei
Isu Aksi Mahasiswa 20 mei 2017; Ketua IMALA mengimbau satu komando satu perjuangan
Senin, 08 Mei 2017
Gebyar MILAD IMALA ke 18
keesokan harinya, Jum'at, 28 April 2017 perhelatan Turnamen Badminton yang memperebutkan Piala Bupati yang di ikuti peserta kategori pelajar dan kategori umum se Kab. Lebak. Kegiatan ini dibuka oleh perwakilan Dispora Kab. Lebak. Total hadiah yang diperebutkan 5 juta rupiah dan diraih oleh pasangan ganda heri/peni. Pasangan pelajar ikhsan/fawas dan tunggal putra ikhsan.
Festival Band yang merupakan ajang sekaligus panggung untuk para insan musik Kab. Lebak unjuk gigi. Total hadiah yang diperebutkan 3 juta rupiah dan diraih oleh band Galaxy asal Rangkasbitung. Di hari yang sama, kegiatan Bazar IMALA turut meramaikan festival.
Acara Ranking 1 merupakan ajang uji pengetahuan berlangsung dengan meriah.
Dihadiri berbagai peserta pelajar dan umum.
di hari yang sama, acara dilanjutkan dengan
Mimbar Bebas yang merupakan momen untuk menyampaikan orasi-orasi ilmiah tentang kedaerahan. Kegiatan yang diikuti oleh beberapa OKP dan Bem sekabupaten Lebak iji berjalan dengan sukses.
Gebyar Malam Puncak Milad IMALA Ke-18 yang bertepatan dengan hari jadi Ikatan Mahasiswa Lebak sukses terselenggara. Dengan mengusung tema "Transditional", acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE., MM. Turut hadir pula Wakil Bupati, H. Ade Sumardi, M.Si., Sekretaris Daerah dan Jajaran OPD Kab. Lebak. Acara potong tumpeng oleh Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) yang didampingi oleh Para Pendiri dan Alumni serta diikuti oleh gemerlap pesta kembang api mengundang riuh tepuk tangan dari para tamu undangan yang hadir.
Dipenghujung acara, live performance dari KPJ dan bintang tamu, B'ShoutGank, Momonon menjadikan suasana malam puncak semakim spektakuler.
Kegiatan Let's Go Baduy Let's Go Green telah sukses terselenggara. Kegiatan jelajah budaya suku Baduy dan penanaman seribu pohon berlangsung selama 3 hari. Peserta dari berbagai kampus di seluruh indonesia ini sangat antusias mengikuti kegiatan eksplorasi sekaligus edukasi ke tanah 1001 pantangan yang merupakan salah satu dari 7 Wonders of Banten.
Jumat, 28 April 2017
Membuka Acara Badminton Dispora Lebak Menggunakan Bahasa Sunda
Turnamen yang di ikuti tingkat pelajar dan umum ini dibuka oleh perwakilan Dispora Lebak Bapak Dani, dalam sambutanya Dani menggunakan bahasa sunda karena berbarengan dengan seba baduy dan himbauan bupati untuk menggunakan bahasa sunda. "Perlombaan anu positif kudu didukung ku urang kabehan supados tiasa ningkatken prestasi". Katanya.
Senada dengan ketua pelaksana Dedin Wahyudin. Tujuan mengadakan turnamen badminton untuk membumikan olahraga yang sangat digemari masyarakat, sehingga diharapkan badminton menjadi cabor berprestasi di kabupaten Lebak.
Selasa, 11 April 2017
Lawan bentuk intimidasi
Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) mengutuk tindakan biadab ini, karena sudah mencederai proses hukum. Negara harus bertanggung jawab terutama bapak presiden dan kapolri yang harus segera mengusut tuntas tindakan kejahatan ini. Jangan sampai negara ini dikuasai teror dan bentuk intimidasi. Sangat bahaya sekali jika negara diam.
Senin, 03 April 2017
HILANGNYA PRINSIP CHECK AND BALANCE DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN LEBAK
Berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa yang dimaksud Pemerintah Daerah adalah penyelenggaraan urusan daerah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan negara republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945.
Dalam menjalankan pemerintahan yang baik menurut prinsip otonomi daerah maka pemerintah daerah harus berupaya untuk menggunakan hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat harus berdasarkan keadilan pancasila.
Dalam penyelenggaraannya yang diberikan undang-undang begitu besar terhadap pemerintah daerah, ditambah dengan adanya prinsip dekonsentrasi pemerintahan tentu ini akan memberikan peluang besar terhadap inkonsistensi dan penyelewengan atau penyalahgunaan wewenang pemerintah daerah. Tentu hal ini perlu adanya pengawasan (check and balance) antar lembaga negara.
Prinsip checks and balances dalam negara hukum (rechstaat) menurut Montesquieu harus ada pembagian kekuasaan (separation of power) yang didasarkan pada trias politica yakni kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif. Masing-masing lembaga ini harus saling mengawasi dan saling mengontrol.
Faktanya adalah pemerintahan di Kab. Lebak yang berdiri sejak 2 Desember 1828 hingga hari ini tahun 2017 prinsip negara demokrasi masih jauh daripada primsip yang dicita-citakan pancasila. Kendali kekuasaan masih bersandar pada beberapa orang saja, kekuatan ekonomi masih dipegang oleh beberpa orang saja yang saya kira masyarakat tahu tentang siapa saja diantara beberapa orang yang dimaksud penulis.
Sistem oligarki yang meruntuhkan rezim Soeharto 1989 tidak semata-mata karena kebencian masyarakat terhadap penguasa melainkan karena tidak adanya sistem distribusi (distribution of power) di dalam internal pemerintahan. Adanya politik dinasti di kabupaten Lebak ini bukanlah suatu kemajuan tapi suatu kemunduran didalam negara yang menganut negara hukum. Saya lihat dan saya rasakan sebagai warga Kabupaten Lebak sejarah itu terulang kembali di pemerintahan Lebak. Hal ini yang menjadi kekhawatiran penulis apabila rezim ini terus menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, akan berakibat pada tidak stabilnya pemerintahan dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.
Sabtu, 01 April 2017
Mimbar bebas
Adapun kegiatan akan dilaksanaka pada:
Tanggal : 01 Mei 2017
Tempat: GOR ONA Rangkasbitung
setiap perwakilan peserta berorasi dengan durasi 10 menit dan dipandu oleh moderator.
Setiap orasi akan di dokumentasikan baik itu visual maupun auditori dan akan dijadikan arsip dalam buku pergerkan Kab. Lebak.
"Juangmu takan terhenti takakan mati"
Mengetahui,
Ketua Umum
IMALA
Ttd
Dudi Haryudi
Kamis, 30 Maret 2017
PEMERINTAH TIDAK SERIUS DALAM MELAKSANAKAN MUSRENBANG RKPD KABUPATEN LEBAK
Dalam agenda tersebut pemerintah telah menuangkan sejumlah program kerja dalam draft musrenbang yang kiranya memerlukan dana sebesar 2,4 T. Upaya pemerintah dalam melaksanakan musyawarah tersebut telah mengundang beberapa instansi baik intansi pemerintahan maupun non pemerintahan termasuk ormas dan kemahasiswaan.
Sebagai mahasiswa kami menilai banyak kecerobohan dan ketidakseriusan pemerintah dalam melaksanakan musrenbang tersebut, bahkan ketika kami ikut dan hadir dalam forum tersebut kami bertanya-tanya, kami hadir untuk ikut melaksanakan proses musyawarah atau hanya hadir untuk menyaksikan penetapan sejumlah program kerja yang sebelumnya sudah dibuat dan disusun dalam sebuah draft. Mengapa kami katakan bahwa pemerintah daerah tidak serius dalam melaksanakan musrenbang tersebut, ada beberapa indikator dasar yang tidak terpenuhi dalam proses musrenbang tersebuut:
1. Sebelum dibuatnya draft perencanaan program yang akan dibahas melalui musrenbang hendaknya pemerintah melihat dampak sosial (soscial impact) dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga manfaat dari pembangunan tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
2. Program yang dicanangkan dalam musrenbang tersebut haruslah berdampak secara universal dalam arti bahwa harus ada pemerataan pembangunan, mulai daripada pembangunan desa sampai kota. Karena dengan terlakssananya pembangunan secara merata baik pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan sebagainya yang sifatnya menjadi kebutuhan masyarakat harus memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
3. Proses daripada pembahasan musyawarah perencanaan pembangunan tersebut harus dibahas melalui musyawarah mufakat, bukan atas dasar kehendak politik (political will) yang dibangun oleh segelintir kelompok elit.
Kami Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menilai, kalau saja setiap tahunnya proses musrenbang terus dilaksanakan seperti ini, akan melahirkan banyak celah untuk melakukan korupsi. Yang sama-sama kita tahu bahwa di Kabupaten Lebak tercinta ini, rentan terhadap korupsi, dan pencucian uang. Mengapa demikian, karena fungsi daripada distribution of power atau pembagian kekuasaan Eksekutif, Legislatif, dan yudikatif adalah dengan adanya checking and balancing. fungsi inilah yang kami lihat sudah mulai hilang di kabupaten Lebak.
Selasa, 28 Maret 2017
Rilis oke
Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) merayakan hari jadinya yang ke 18 tahun yang bertepatan pada tanggal 02 Mei. Adapun Rangkaian acara kegiatan pra milad dimulai dari tanggal 26 April sampai 02 Mei 2018. Dimulai dari kegiatan pasar rakyat (bazaar), pelatihan jurnalistik, kompetisi badminton, rangking 1, festival band, goes to baduy, mimbar bebas, charity day dan malam puncak.
IMALA merupakan Organisasi primordial yang mengedepankan 3 pilar perjuangan yaitu Intellectual Movement, Moral Force dan Independency. Serta Daya kritis, analitisnya sebagai ujung tombak pergerakan.
sudah hampir 2 dekade IMALA menunjukan eksistensinya dan mewarnai hiruk pikuk, asam garam perjuangan di Kab. Lebak, tidak mudah untuk bertahan sebagai organisasi kedaerahan yang sempat banyak penolakan dari berbagai pihak. Akan tetapi, IMALA tetap tegak berdiri dan konsisten
"Pohon semakin tinggi semakin diterpa Badai" tetapi Akarnya akan terus menancap dan semakin kuat.
Perjuangan IMALA tidak akan pernah berhenti bahkan tidak akan mati prinsip yang terus ditularkan sampai lintas generasi. Sesuai dengan slogannya "Juangmu takan terhenti takakan mati"
Ke 18 tahun IMALA membawa tema besar "TRANSDITIONAL" dan subtema "Edukatif, Progresif dan Berintegritas"
Transditional merupakan cara berpikir yang mengedepankan modernisasi akan tetapi tetap menjunjung tinggi nilai -nilai tradisi (kedaerahan)
Meskipun IMALA organisasi primordial akan tetapi harus berpikir global. " think globally act lacally" berpikir global berjiwa lokal. Sepirit inilah yang terus kita perjuangkan sebagai organisasi inklusif dan modern.
Jumat, 24 Maret 2017
Rilis
Ikatan Mahasiswa Lebak ( IMALA) bersama ASIPA menyelenggarakan saembara Desain kaos Lebak yang bertujuan untuk mengenalkan Kab Lebak dengan industri creatif Lokal.
Acara launching desain kaos lebak yg dihadiri pelaku usaha dan ukm se Kab. Lebak bertempat di Plaza Lebak.
IMALA sebagai organisasi yang sangat cinta kedaerahan terus bekerjasama dengan pelaku usaha dan industri creatif dalam mempromosikan kab Lebak keseluruh nusantara dan dunia. Sekretaris Umum IMALA Chandra Nugraha mengatakan sebagai daerah yg kaya dengan budaya dan wisatanya perlu di gerakan industri creatif sebagai penjaga dan niali nilai budaya serta melestarikan kekayaaan Lebak.
Selain itu ketua ASIPA Eka Nurwana Lebak harus keluar dari zona nyaman dan siap bersaing dengan daerah lain. Lebak juga bisa donk. Ujarnya.
Turut hadir Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabaya. dalam sambutanya sangat mengapresiasi acara launching kaos ini. Kita harus bangga produk Lebak mari kita bela beli produk Lebak . Karena bukan kita siapa lagi yang membangun Lebak, sinergi dengan organisasi, komunitas dan ukm sangat penting dalam mengenalkan produk industri creatif Lokal. Kata iti.
Senin, 20 Maret 2017
Pemerintah harus tegas tentang beredarnya isu penculikan anak
Kab. Lebak harus menjadi daerah yang aman dan damai, harus ada ketegasan dan perhatian yang inten dari setiap stakeholder dalam menyikapi isu yang beredar dimasyarakat. Ujarnya.
Minggu, 19 Maret 2017
IMALA meminta inspektorat untuk mengaudit lembaga KTP
Menurut Aktivis IMALA Muhamad Zaenuri Sebagai badan Legislatif harusnya DPRD peka terhadap aspirasi rakyat dan rakyat berhak menyampaikan aspirasinya seperti yang tertuang di dalam UU No. 12 tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, sebaiknya DPRD menghindari sikap acuh tak acuh terhadap permasalahan daerah jangan sampai kepercayaan rakyat terhadap DPRD hilang karena kelalaian dan kecerobohan. Janji janji untuk menindaklanjuti pencabutan perda KTP ini hanya pepesan kosong. “DPRD telah menghianati rakyatnya sendiri” tandasnya.
Muhamad Zaenuri mengkhawatirkan jikalau DPRD terus mandul dan impoten ini akan berdampak buruk bagi pembangunan Kab. Lebak sendiri “miris sekali” katanya
Sedangkan menurut Ketua Umum IMALA Dudi Haryudi mengatakan kita tidak pernah bosan memperingtkan bupati dan DPRD untuk segera membubarkan Lembaga KTP yang jelas jelas sudah tidak dibutuhkan lagi di Kab. Lebak.
Sampai saat ini perjuangan kita tidak akan pernah kendor, kita sudah melayangkan permohonan ke inspektorat Kab. Lebak untuk meng Audit Lembaga KTP, baik itu dari anggaran maupun kinerjanya. Kata Dudi.
Selama ini pihak terkait terkesan acuh dan masa bodo terkait KTP oleh karenanya kami siap melakukan class action bila perlu turun kejalan. Tutupnya.
Sabtu, 11 Maret 2017
IMALA mendukung KPK membongkar kasus super korupsi E-KTP
IMALA (Ikatan Mahasiswa Lebak) sepenuhnya mendukung KPK memberantas penyakit negara yaitu korupsi. Apalagi korupsi super besar yg merugikan negara triliuanan. Kasus E-KTP yg menyeret partai politik dan anggotanya sangat mencoreng kewibawaan negara pasalnya kepercayaan publik kepada pejabat negara semakin merosot.
Ketua umum IMALA Dudi Haryudi mengatakan kasus korupsi E KTP sangat berdampak kepada masyarakat khusunya di daerah, lagi lagi rakyat dirugikan dan menjadi korban kebiadaban para tersangka. Pantes saja blangko KTP kosong ternyata dikorupsi. Tandasnya.
Selain terhambatnya pembuatan KTP ternyata sistemnya juga tidak jalan apa bedanya E KTP dengan KTP biasa? Yg membedakan hanya plastiknya saja. Ujar dudi.
KPK harus berani membongkar dan usut tuntas kasus super besar ini, tangkap dan penjarakan oknum yg bermental tikus. Tutupnya.
Jumat, 24 Februari 2017
Buruknya Ketertiban Umum di Kab. Lebak
dalam pasal 4 ayat (2) peraturan daerah Kab. Lebak Nomor 17 tahun 2006 tentang tertib jalan raya yang berbunyi "untuk melindungi hak setiap orang, badan hukum atau perkumpulan sebagai mana dimaksud pada ayat 1 pemerintah daerah melakukan penertiban penggunaan jalur lalu lintas, trotoar dan bahu jalan, jalur hijau jalan, jembatan dan penyebrangan jalan orang seta melindungi kualitas jalan," tutupnya.
Selasa, 21 Februari 2017
Lebak Harus Bangkit
Sikap Independen yang di aplikasikan di IMALA merupakan sikap yang seharusnya di miliki sebuah organisasi kemahasiswaan pada umumnya dengan menjunjung tinggi idealisme untuk kalangan mahasiswa sebagai refresentatif perjuangan rakyat.
Ketika kita sudah bersikap independensi tentunya akan terbentuk moral/akhlak sebagai hirarki tertinggi dalam kehidupan manusia. Karena ketika seseorang sudah berpikir secara idealis dan tanpa intervensi kolektiv kepentingan penguasa, disitulah moral force berperan untuk mempertegas dan komitmen untuk bersifat independen.
Tentunya untuk mencapai semua itu perlu konstruksi paradigma ke ilmuan beserta wawasan yang di sebut dengan istilah intelectual movement (pergerakan intelektual).
Created Nukman Paluti IMALA UNTIRTA
Lawan Virus Para Penindas
Tuan-tuan Kepala Negeri Lebak, Jika ada orang di antara kita yang melalaikan kewajibannya Untuk mencari keuntungan, yang menjual keadilan demi uang Atau merampas kerbau dari orang miskin dan buah kepunyaan orang yang lapar Siapa yang akan menghukumnya …? (Multatuli-Max Havelaar)
Kalimat di atas merupakan pidato terkenal Asisten Residen Lebak Max Havelaar saat pertama menginjakan kaki untuk melaksanakan tugas di daerah yang miskin itu di awal tahun 1856. Pidato tersebut konon membuat gusar para demang yang secara de vacto memang berada dibawah kuasa sang asisten residen. Syahdan Havelaar telah lama dan banyak tahu ulah para demang ini yang menurut Max sewenang-wenang serta menghisap rakyat.
Hal-hal tersebut sama hal nya dengan realitas sosial Kabupaten Lebak saat ini, dimana kaum feodal, dan kapitalis birokrat masih mempraktikan penghisapan, penindasan, terhadap rakyat! Sehingga, kesejahteraan hanya sebuah wacana yang muncul ketika momentum yang menguntungkan secara individu maupun golongan.
Maka dari itu, IMALA mempertegas untuk bagaimana mengupayakan bentuk penyadaran untuk mahasiswa atau elemen masyarakat lebak yang bersifat menindas dan merugikan rakyat dengan sebuah gerakan yang progresif. Dan kita butuh mahasiswa lebak untuk bersama-sama mengabdi, membangun, dan berjuang atas nama rakyat khususnya Lebak-Banten.
Sikap Independen yang di aplikasikan di IMALA merupakan sikap yang seharusnya di miliki sebuah organisasi kemahasiswaan pada umumnya dengan menjunjung tinggi idealisme untuk kalangan mahasiswa sebagai refresentatif perjuangan rakyat.
Ketika kita sudah bersikap independensi tentunya akan terbentuk moral/akhlak sebagai hirarki tertinggi dalam kehidupan manusia. Karena ketika seseorang sudah berpikir secara idealis dan tanpa intervensi kolektiv kepentingan penguasa, disitulah moral force berperan untuk mempertegas dan komitmen untuk bersifat independen.
Tentunya untuk mencapai semua itu perlu konstruksi paradigma ke ilmuan beserta wawasan yang di sebut dengan istilah intelectual movement (pergerakan intelektual).
Mari bergabung dengan mengikatkan diri menjadi sebuah kesatuan Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) untuk berpartisipasi dan berperan aktiv serta berkontribusi untuk terwujudnya kemaslahatan umat khususnya kabupaten lebak.
Created Nukmat Paluti IMALA UNTIRTA
Masa Pengenalan Organisasi (MPO)
Sabtu, 18 februari 2017. Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Cabang Jakarta Raya Mengadakan sosialisasi Masa Perkenalan Perguruan Tinggi (MPPT). Di SMAN 1 Sobang, Kabupaten Lebak. Acara yang bertemakan “Meningkatkan Semangat Anak Bangsa Dalam Dunia Pendidikan Perguruan Tinggi” ini bertujuan untuk Memberikan pengetahuan dari masing-masing perwakilan perguruan tinggi serta Memotivasi para siswa SMAN 1 Sobang untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi).
Para perwakilan perguruan tinggi ini memaparkan tentang perguruan tinggi negeri dan swasta. Seperti cara mendaftar, rincian biaya, sampai fakultas yang ada di perguruan tinggi tersebut. Senada yang disampaikan oleh ketua pelaksana MPPT saudara Rois, bahwa tingkat pendidikan di Indonesia, khususnya Lebak masih rendah, untuk itu perlu motivasi dan semangat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
”Negara Negara lain maju dalam dunia pendidikan, tapi Indonesia khussnya Lebak masih sedikit yang melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Oleh karenanya, kami ingin memotivasi dan mengajak adik-adik untuk lebih semangat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”. jelasnya
Dalam kesempatan yang sama, ketua Cabang IMALA Jakarta Raya, Muhamad Yusuf.SH mengatakan bahwa perguruan tinggi adalah tempat pendidikan paling penting di era moderenisasi saat ini.
” Perguruan tinggi menjadi tempat pendidikan yang di anggap paling penting di era Moderenisasi pada saat ini, baik perguruan tinggi Negeri atau pun Swasta saling berkompetisi dalam menunjang kualitas para peserta didik melalui berbagai macam hal kegiatan baik di intra kampus maupun di ekstra kampus”. Tegasnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa MPPT merupakan suatu dorongan terhadap dunia pendidikan terutama di kabupaten lebak.
” Tindak lanjut dari MPPT merupakan suatu dorongan terhadap dunia pendidikan terutama dunia perguruan tinggi dimana saat ini jumlah peserta didik dari kabupaten Lebak sendiri masih minim di bandingkan dengan daerah-daerah lain. terbukti dengan tidak adanya satupun universitas di kabupaten Lebak. Dengan adanya kegiatan ini di harapkan minat serta motivasi peserta didik tingkat SMA/Sederajat mampu mendorong pemerintah dalam mengembangkan dunia pendidikan”. Tutupnya
Semoga dari sosialisasi tersebut, para siswa SMAN 1 Sobang termotivasi untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (Perguruan Tinggi).(fatih)
Sabtu, 21 Januari 2017
Pemerintah buta
IMALA.
Rangkasbitung, 21 januari 2017. Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menggelar aksi penanaman pohon pisang dijalan raya yang berlubang, aksi ini sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa Dan masyarakat. Kepada pemerintah yg melakukan pembiaran terhadap jalann yang berlubang. Aktivis IMALA Dedin wahyudin mengatakan semakin banyak jalan berlubang semakin banyak pula potensi kecelakaan apalagi jalan raya provinsi yang ramai dilalui pengguna lalu lintas harusnya pemerintah peka terhadap jalan-jalan rusak di kab. Lebak. Tutupnya.
Sebelum menggelar aksinya IMALA melakukan musyawarah dengan masyarakat setempat Dan ketua RT nya. Yg bertujuan untuk mendengar aspirasi masyarakat setempat terkait jalan raya yg rusak. Seperti yg di sampaikan oleh Pak Ujang selaku ketua RT di Desa. Sukamanah " jalan raya diwilayah RT kami sudah Rusak hampir 3 tahun lebih Dan sudah banyak memakan korban bahkan sampai Ada yang meninggal dunia ". Senada dengan masyarakat setempat Andi suhendar Aktivis IMALA mengatakan bahwa kami khawatir dengan semakin banyak Jalann berlubang nyawa kami terancam, Tandasnya.
Selain itu ketua umum IMALA Dudi Haryudi mengatakan Quality Control pemerintah sangatlah buruk tidak adanya keseriusan membangun infrastruktur khususnya jalan mengakibatkan kualitas jalan tidak sesuai dengan SOTK. Hal ini bisa dilihat setiap pembangunan jalan dalam 3 bulan saja sudah rusak kembali. Jika Pemerintah tidak bisa melaksanakan fungsi dan tugasnya lebih baik mundur saja, tutupnya.