Senin, 31 Oktober 2016

LMO-TD




Rangkasbitung. 28 Oktober 2016 Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) menggelar acara Latihan Manajemen Organisasi Tingkat Dasar (LMO-TD) dalam rangka merefleksikan semangat hari Sumpah Pemuda yang diperingati pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya. Acara yang bertemakan “Reformasi Pergerakan Mahasiswa Menuju Organisasi Modern” tersebut, bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa serta meningkatkan kesadaran akan peran, fungsi dan tanggung jawab mahasiswa sebagai generasi bangsa dalam menjawab tantangan serta persoalan yang ada di daerah, khususnya di Kab. Lebak.
Dalam latihan manjemen organisasi Tingkat Dasar LMO-TD ada beberapa Materi yang disampaikan yaitu
  • Ke IMALA an
  • Kedaerahan
  • Kemahasiswaan
  • Wawasan Kebangsaan
  • Manajemen Organisasi dan kepemimpinan
  • Kesekretartiatan dan administrative
Dari Rangkaian Materi tersebut, diharapkan menjadi pembekalan yang positif untuk anggota baru, menurut Ketua Umum IMALA Dudi Haryudi, LMO-TD ini sebagai proses pembelajaran sehingga dalam setiap aktivitasnya harus berdasarkan edukasi. Mahasiswa harus sadar dan peduli terhadap fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar, menjadi mahasiswa yang “berjiwa local dan berpikir Global” Tandasnya.
Tantangan Mahasiswa di Kab. Lebak ini sangat berat karena culture dan paradigma masyrakat Lebak masih monoton, dalam sambutanya Ketua pelaksana Andi suhendar Mengatakan, untuk merubah kab Lebak menjadi masyarakat yang cerdas harus kerja keras. mengandalkan pemerintah daerah saja itu tidak cukup  butuh dukungan dan dorongan dari mahasiswa untuk ikut serta dalam mencerdaskan masyarakat lebak yang bermartabat. Pungkasnya.

Kamis, 20 Oktober 2016

Lesehan Edukasi



Rangkasbitung 20 Oktober 2016, Lesehan Edukasi IMALA bersama Kang Aep Dian Hendriawan dengan Tema “ Clean and Good Governance” menurut Kasubag Humas Setda Lebak ini, untuk menciptakan Clean And Good Governance itu ada tiga pilar yang harus dipenuhi yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas.
Transparansi merupakan akses atau kemudahan dalam setiap informasi  baik itu dalam perencanaan, proses dan hasil pembangunan, sedangkan Partisipasi merupakan ke ikut sertaan masyarakat dalam setiap pembangunan. Tidak akan ada partisipasi kalau blum ada transparansi, dua domain ini saling terikat. Tegasnya.


Selanjutnya Akuntabilitas merupakan sebuah pertanggung jawaban karena dalam setiap aspek pembangunan maka perlu pertanggung jawaban sehingga akan terciptanya clean and good governance.  Selain itu, menurut kang aep. “Untuk dengan adanya era digitalisasi maka perlu penggodokan program E governance yang akan menjadi ujung tombak informasi publik sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam mengetahui informasi pembangunan”. Tutupnya.

Senin, 17 Oktober 2016

Lesehan Edukasi


Kamis, 13 Oktober 2016, IMALA Menggelar Lesehan Edukasi rutin  di kampus Latansa Rangkasbitung,
Pemateri Samsu Rizal, S.IP.  dengan tema “gerakan mahasiswa sebagai lokomotif perubahan” dalam pemaparanya bahwa : mahasiswa harus menjadi garda didepan dalam membangun bangsa dengan mengamalkan tridarma perguruan tinggi yaitu mahasiswa harus cerdas dalam aspek pendidikan,  dan berdasarkan dengan penelitian dan analisa sesuai dengan ilmu pengetahuan serta dapat mengimplementasikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Organisasi merupakan sebuah implementasi pengabdian dari tridarma perguruan tinggi, dengan berorganisasi  mahasiswa mampu mengembangkan potensi dan daya saing sehingga dapat menyesuaikan di kehidupan masyarakat dan ikut serta dalam mencerdaskan masyarakat.

Lebih lanjut lagi, ketua DPD KNPI Kab. Lebak ini mengatakan, sikap kritis mahasiswa harus dikedepankan dan berdasarkan kajian dan penelitian yang matang.  Mahasiswa harus peduli terhadap setiap aspek pembangunan. Tegasnya.

KTP


Pada hari senin, tanggal 17 Oktober 2016 IMALA (Ikatan Mahasiswa Lebak) melakukan gelar Audiensi yang di kordinatori oleh Pengurus Pusat IMALA dalam hal ini Ketua Umum saudara Dudi Haryudi tentang tidak Efektifnya kinerja KTP (Komisi Transparansi dan Partisipasi) yang dilakukan di Gedung DPRD Kab. Lebak.
Aksi Audiensi ini sebagai tindak lanjut dari unjuk rasa yang telah dilakukan oleh IMALA tentang pembubaran KTP menurut Ketua Umum IMALA Dudi Haryudi, Perda KTP harus segera di evaluasi dikarenakan  kinerja KTP sudah mandul, pemerintah baik itu legislatif dan eksekutif harus peka terhadap kinerja lembaga ad hoc yang tidak optimal, tegasnya.
Ada 3 (tiga) butir yang menjadi tuntutan IMALA. Pertama, kami sebagai mahasiswa dan elemen masyarakat Lebak menuntut untuk mencabut Perda Nomor 6 tahun 2004 yang di ubah menjadi Perda Nomor 2 tahun 2012, karena bertentangan dengan Undang-undang  nomor 14 tahun 2008 yang secara umum ada ketidak seimbangan secara fungsi dan wewenangnya. Yang kedua, kami menuntut untuk membubarkan KTP dan mengganti KTP dengan KI Kabupaten sesuai yang di amanatkan oleh Undang-undang nomor 14 tahun 2008 pasal 24 dimana komisi Informasi terdiri dari KI Pusat, KI Provinsi dan KI Kabupaten/kota. Yang ketiga, kami menuntut agar pemerintah memperkuat peran dan fungsi PPID Kab. Lebak yang menjadi sentris keterbukaan pemerintah dalam mengelola keuangan dan pembangunan daerah.
Dalam audiensi ini diterima oleh komisi 1 DPRD, dalam pernyataanya wakil ketua komisi 1 H. Maman, mengatakan bahwa aspirasi mahasiswa akan diakomodir dan menjadi referensi dalam mengevaluasi perda. “Kami akan memanggil Lembaga KTP, Eksekutif, dan Pakar hukum, guna menindaklanjuti hasil Audiensi ini”. Tutupnya.

Senin, 03 Oktober 2016

Kenpa IMALA?

Kenapa IMALA?

Karena oh karena IMALA itu
Asyik
Independen
Varianible
Asyiknya loe bisa curhat semau loe tentang pribadi loe dan harapan loe, tidak terbatas masbrow karena IMALA lahir berdasarkan egaliter, loe tau egaliter? Itu loh, yang suka bawa motor kebut” dijalan, eh itumah ugal ugalan. Hehe, jadi egaliter itu setara masbrow tanpa ada senioritas, asyik pokonya loe gak bakalan tuh disuruh’’ ditunjuk’’ tenang aja IMALA itu pokonya loe dan IMALA sama sama.
Independen, jelas lah kalau independen karena kita tidak terikat kita bebas mengekspresikan potensi kita semau kita, contoh IMALA itu bnyak loh kegemaranya, loe hobi foto foto ada tim fotoghrafy, loe hobi naik gunung ada tim pencinta alam nya, loe mau nulis ada tim novelisnya, loe suka berita ada donk tim journalism nya,, loe  mau apa lagi? Segera gabung makanya biar loe tau bagaimana bebasnya loe berekspresi
Varianible, yaa beragam potensinya, beragam hobinya ingetloh semakin banyak passion semakin indah kan, ibarat pelangi satu warna aja gak asyik masbrow, saling melengkapi saling mewarnai dan saling menerangi, kita semua ingin pintar dan cerdas yaa IMALA siap untuk berbagi itu, karena kita semuanya sama.
Mau apalagi mas brow, jika ada unek’’ gabunglah bersama IMALA..IKATAN MAHASISWA LEBAK.

HIDUP MAHASISWA!!!

jalan butut


Sajira 03 Oktober 2016, IMALA (Ikatan Mahasiswa Lebak) meminta pemerintah daerah bertanggung jawab atas bolongnya jalan yang dilalui oleh truk proyek batu, sebelum dilalui truk proyek batu,  jalan raya sajira muncang tidak pernah rusak parah. Ini disebabkan truk proyek batu terlalu berat sehingga beban jalan menjadi tidak seimbang.  poroyek batu yang mengambil dari gunung seni berlokasi diantara kecamatan Sajira, Muncang dan Cimarga ini sangat mengkhawatirkan dikarenakan tidak memperhatikan lingkungan hidup dan merusak alam.
Menurut ketua IMALA Dudi Haryudi Truk proyek batu ini sangat meresahkan warga diakrenakan jalan jadi rusak berdebu dan berlubang. Jalan rusak ini dapat menyebabkan kecelakaaan dan membahayakan keselematan bagi pengendara .tegasnya.
Dalam UU No 38 tahun 2004 pasal 1 angka 14  tentang jalan, bahwa penyelenggara jalan adalah pihak  yang melakukan pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan sesuai dengan kewenangannya. Maka, pemerintah harus bertanggung jawab atas rusaknya jalan, Hal ini sesuai  dengan pasal 97 ayat 1 PP No, 34 Tahun 2006 Tentang jalan, penyelenggra jalan mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk memelihara jalan sesuai dengan kewenangannya.



Kajian Hukum

Rangkasbitung, 01 Oktober 2016, Dalam Rangka memperingati 1 muharam dan kesaktian pancasila IMALA (ikatan Mahasiswa Lebak) mengadakan kajian tentang sistem hukum di Indonesia dengan pemateri Acep Saepudin, S.H.I.,S.H.,M.H.,M.Si.,C.L.A.

Advocat LBH kab. Lebak Acep saepudin mengatakan bahwa penegakan hukum harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan mengacu kepada UUD 1945, sehingga dalam praktek penegakan hukum sesuai dengan asas keadilan.  Banyak permaslahan hukum yang terjadi di Indonesia itu dikarenakan penyelewengan atau  inkonsistensi dalam penegakan hukum sehingga berdampak kepada ketidakpercayaan masyarakat, penyelesaian konflik dengan kekerasan, pemanfaatan hukum untuk kepentingan pribadi dan penggunaan tekanan asing dalam proses peradilan ‘tegasnya.

Selain itu, dalam pemaparanya Acep saepudin mengatakan bahwa solusi untuk lemahnya penegakan hukum harus ada reformasi hukum, ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu: penataan kembali lembaga lembaga hukum termasuk SDM nya, perumusan kembali hukum yang berkeadilan, rakyat harus ikut serta dalam penegakan hukum, pendidikan publik dan penerapan konsep good Governance. Tutupnya.

Rabu, 28 September 2016

ADV IMALA

Perjalanan Panjang Menuju sang Lembah Mandalawangi Gede pangrango, semangat perjuangan kawan-kawan IMALA dalam merefleksikan cinta tanah air dan lingkungan dengan bertadabur alam, so, mari kita cintai alam kita dan cintai IMALA sebagai organisasi modern yang mengedepankan potensi, hoby minat dan bakat.

Inilah Perjalanan KITA IMALA

GEDE PANGRANGO








Peduli Garut



IMALA Komisariat Pamulang, HMI Komisariat Pamulang & COPALA Indonesia Menggelar Aksi Penggalangan Dana Untuk Korban Bencana Banjir Garut



Pamulang, sabtu - selasa  24 - 27 september 2016. Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Komisariat Pamulang bersinergi dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pamulang dan Comunitas Pecinta Alam (COPALA) Indonesia. Mengadakan penggalangan  dana untuk korban bencana banjir Garut, provinsi Jawa Barat.  Aksi yang digelar didepan Universitas Pamulang tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat tanggapan positif dari pengendara dan masyarakat sekitar.
Dalam orasinya, ketua IMALA Komisariat Pamulang, Rafika Karim (Fatih) mengajak kepada seluruh apisan masyarakat untuk bersama-sama membantu korban bencana banjir Garut..“ayo kita bantu saudara – saudara kita korban bencana banjir Garut. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan membantu mereka. Kalau bukan sekarang kapan lagi kita membantu mereka.” tegasnya.
Tidak hanya aksi di depan Universitas pamulang, aktivis gabungan ini pun membuka posko “peduli Garut” didepan Family Mart Universitas Pamulang & di Lobbi Utama Pamulang Square. Donasi yg diterima berupa baju layak pakai, makanan & minuman. Sampai saat ini donasi masih diterima. Bisa diantar langsung ke Sekretariat HMI Komisariat Pamulang.

Jumat, 09 September 2016

kajian rutin


Rangkasbitung, 02 September 2016, Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) mengadakan kajian rutin dalam kajian ini mengambil tema tentang karakter mahasiswa dalam perkembangan ilmu pengetahuan yaitu dengan mengedepankan intelektual yang berdasarkan metodologi penelitian . narasumber dalam kajian ini oleh TB Munawar Aziz. Dewasa ini, mahasiswa mengalami  degradasi pergerakan, ini terlihat dari semangat mahasiswa dalam partisipasi pembangunan. Dalam penjelasanya TB Munawar Aziz menjelaskan peran  mahasiswa harus bersinergi dengan pemerintah, supaya gerakan intelektual yang menjadi karakter mahasiswa bisa berkontribusi langsung terhadap pembangunan baik dari segi konsep perencanaan dan pengawasan.  Untuk mencapai sebuah identitas organisasi harus berdasarkan pola pergerakan yang mengedepankan intelektualitas yaitu memperkuat metode penelitian. Karena dengan menguasai metode penelitian dapat menjadi acuan dan parameter bahwa setiap pergerkan berdasarkan data.
Dalam metodologi penelitian menurut TB Munawar Aziz harus berlandaskan 3 dasar pemikiran yaitu filsafat, logika dan statistik. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan bahwa organisasi mahasiswa akan bersinggungan langsung dengan sosial maka, perlu pembuktian ilmiah secara metodologi penelitian.  Dalam penelitian sosial yang sering dilakukan yaitu dengan metode induktif karena cocok dengan gerakan mahasiswa. metode induktif  yaitu sifatnya umum menjadi khusus artinya fakta dan fenomena  yang ditemukan dilapangan dikaji dan dirumuskan sehingga menjadi statemen dan kesimpulan yang di ambil. Imbuhnya.

peleburan SKPD


08 September 2016 IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK ) dalam MUSRENBANG PERUBAHAN RPJMD  mengkritisi kesiapan pemerintah Kab Lebak tentang peleburan SKPD dikaranakan peleburan SKPD harus sesuai dengan SOTK dan pedoman UU No 23 tahun 2014. IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK) mengkhawatirkan adanya kegaduhan  dalam menyikapi peleburan SKPD, pasalnya di Kab. Lebak banyak SKPD yang harus dilebur karena tidak sesuai dengan UU No 23 tahun 2014. Menurut IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK) Perubahan  SKPD  ini akan berdampak kepada :
1.       Program dan visi misi.  Terjadi perubahan program dan visi misi di SKPD sehingga dapat mengganggu kinerja Kab. Lebak dan berdampak pada pembangunan daerah
2.       Terjadinya mutasi pejabat. Roling Perangkat pejabat dikhwatirkan meimbulkan masalah baru terkait kapasitas dan kapabilitas pegawai. Adanya SKPD baru harus dapat menempatkan pegawai sesuai dengan keahliannya.
3.       Terjadinya deporalisasi politik, tidak bisa dipungkiri adanya mutasi pejabat dan pegawai dalam SKPD baru akan memberikan celah terhadap kepentingan politik apalagi momen pilkada sehingga penggiringan sosial akan menimbulkan kepentingan politik.
IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK) mendorong pemerintah Kab. Lebak dalam  menyusun tentang peleburan SKPD  harus mempertimbangkan hal hal berikut
1.       Sinkronisasi SOTK dan Pedoman petunjuk  dari peraturan pusat yaitu UU No 23 tahun 2014
2.       Sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah dengan skala prioritas
3.       Profesionalitas pegawai  dan ahli di bidangnya Perangkat kerja yang akan mengisi SKPD baru harus mengedepankan integritas, kapasitas dan kapabilitas pegawai.

4.       Efisiensi Anggaran harus tepat, menyesuaikan dengan anggran yang ada, sehingga dalam menyusun anggranpun harus sesuai dengan target dan sasaran yang tepat guna.

Kamis, 01 September 2016

Potret Lebak

Potret Lebak

Ibu Rukayah 45 tahun penderita tumor di wajah tinggal di sebuah Gubuk/ Rumah Panggung di Kp. Babakan RT02/RW01, Desa Anggalan Kec. Cikulur. bersama sang suami dan enam buah hatinya yang masih kecil. Sang suami, Sarmad yang hanya berprofesi sebagai buruh harian lepas. 18 tahun melawan tumor diwajah ibu rukayah tetap kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan. Rasa sakit dan malu terhadap lingkungan sekitar menjadi beban yang ditanggung ibu rukayah. Segala upaya sudah ditempuh untuk mengobati keganasan tumor diwajahnya akan tetapi faktor biaya dan ketidak mampuan menjadi kendala terbesar dalam upaya untuk sembuh. “Orang miskin dilarang sakit, orang miskin dilarang sejahtera dan orang tidak mampu dilarang sembuh”. Mungkin istilah ini selalu tersemat kepada orang yang menderita penyakit mematikan tapi tidak mampu dalam biaya. Ironi memang, amanat Undang Undang yang menjamin kehidupan rakyatnya sejahtera dan hidup sehat tidak di indahkan oleh steakholder khususnya Pemerintah daerah.

  Kemana pemerintahan setempat, baik itu pemerintahan desa, kecamatan bahkan kabupaten? Ketidak pekaan terhadap rakyat kecil yang menderita, ke acuhan pemerintah terhadap rakyat miskin menjadi parameter bahwa pemerintah tidak becus mensejahterakan rakyatnya. Ini terbukti dengan sulitnya Ibu rukayah untuk berobat dan mendapat kehidupan yang layak dari pemerintah. Program kab. Lebak.  Mengutamakan 3 program yaitu Lebak sehat, Lebak Pintar dan Lebak Sejahtera ketiga program ini seharusnya menjadi motor perubahan dalam membangun Lebak, akan tetapi fenomena Ibu Rukayah menjadi salah satu indikator bahwa program tersebut telah gagal. Indikator lebak sehat, pintar dan sejahtera harusnya lebih jelas. Jangan sampai program ini hanya menjadi slogan dan janji manis kepada rakyatnya, kebohongan dan kemunafikan di tanah multatuli ini jangan sampai berlarut.

Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) terus mendorong kepada pemerintah untuk terus peka kepada rakyatnya, membangun daerah jangan setengah-setengah membangun daerah jangan pandang bulu, rakyat butuh kesejahteraan rakyat butuh kedamaian rakyat butuh kesehatan. 3 program unggulan Kab Lebak harus di implementasikan secara berkala, bertahap dan akurat. Selain itu Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) berharap kepada pemerintah harus melayani rakyatnya dengan setulus hati, pelayanan dasar seperti kesehatan dan kesejahteraan harus diutamakan.


Inilah potret Kab. Lebak. semuanya telah mengkhianati jati diri bangsa ini yang jelas dan tegas dalam konstitusi kita dinyatakan di dalam pasal 28 H UUD 1945 “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, berttempat tinggal danmendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh kesehatan”.
Wahai para pemangku kekuasaan sadarlah bahwa masih banyak masyarakat kita yang masih  hidup dalam kesakitan dan kemiskinan, politik bukanlah alat untuk memangku kekuasaan tapi politik adalah alat untuk mensejahterakan rakyat dan menjauhkan rakyat dari kemiskinan.

Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan institusi pemerintahan untuk membangun solidaritas dan aksi kemanusiaan untuk kesehatan dan kesejahteraan Rukayah.

Rabu, 31 Agustus 2016

Rapat Kerja IMALA







BERITA ACARA
RAPAT KERJA PENGURUS PUSAT IKATAN MAHASISWA LEBAK (IMALA)
PERIODE 2016-2018

Pada Hari ini, Selasa 30 Agustus 2016 Rapat Kerja Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) melalui sidang yang terbuka dan Demokratis, telah berhasil memutuskan dan menetapkan :

  1. Kepengurusan Pengurus Pusat Periode 2016-2018
  2. Rekomendasi-Rekomendasi Internal dan Eksternal Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Lebak
  3. Progran Kerja masing-masing Bidang Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Periode 2016-2018

Demikianlah Berita Acara ini dibuat untuk dijadikan sebagai pegangan dasar hasil Kongres VIII Ikatan Mahasiswa Lebak, yang dilaksanakan pada Tanggal 31 Mei 2016

Ditetapkan Di    :  Rangkasbitung
Hari/Tanggal      : Selasa, 30 Agustus 2016
Waktu                : 17.12 WIB.



PRESIDIUM SIDANG
RAPAT KERJA PENGURUS PUSAT IKATAN MAHASISWA LEBAK
(IMALA)
PERIODE 2016-2018


PRESIDIUM SIDANG 1


ttd
(Dudi Haryudi)
PRESIDIUM SIDANG  2


ttd
(Chandra Nugraha)
PRESIDIUM SIDANG 3


ttd
(Nurhidayat Septiawan)