RUKAYAH
KAU KUATKAH,???
Penulis
: Muhamad Zaenuri
Rukayah
adalah seorang ibu yang dilihat dari umurnya belumlah terlalu tua, namun ia
sangat terllihat tua dengan beban yang di tanggungnya. Ia mempunyai penyakit
benjolan di wajahnya yang besar dan semakin hari semakin bertambah besar. Kami
melihat jelas diraut wajahnya rasa sakit yang sangat luar biasa, selama 18
tahun ia menahan sakit dan meenahan malu lantaran penyakitnya. Selama itu pula
ia berusaha mengobati penyakitnya dengan tanpa menyerah. Lalu diamanakah
orang-orang dermawan? Dimanakah letak keadilan Tuhan yang nyatanya di dalam
setiap telaahnya manusia berhak mendapatkan kehidupan yang baik dan penuh
dengan kedamaian.
Dimanakah
para pemegang kekuasaan yang katanya kesejahteraan rakyat ada di tangan mereka?
Dimana kepedulian pemerintah yang di dalam kampanyenya menggembar gemborkan
keadilan dan kesejahteraan rakyatnya yang paling utama.
Lalu
dimanakah letak tangan-tangan Tuhan yang mengaku peduli dan merasa suci
dihadapan orang-orang, bertingkah seolah-olah dan berkata wahai manusia akulah
manusia yang harus kau hormati dan manut terhadap apa yang aku ucapkan. Oooh
sungguh ironi bangsa ini, semuanya telah mengkhianati jati diri bangsa ini yang
jelas dan tegas dalam konstitusi kita dinyatakan di dalam pasal 28 H UUD 1945 “setiap orang berhak hidupsejahtera lahir
dan batin, berttempat tinggal danmendapatkan lingkungan yang baik dan sehat
serta berhak memperoleh kesehatan”.
Wahai
para pemangku kekuasaan sadarlah bahwa masih banyak massyarakat kita yang
masih hidup dalam kesakitan dan
kemiskinan, politik bukanlah alat untuk memangku kekuasaan tapi politik adalah
alat untuk mensejahterakan rakyat dan menjauhkan rakyat dari kemiskinan.
Dalam
kesempatan ini dengan tema “ Merajut Asa untuk Rukayah” kami Ikata Mahasiswa
Lebak mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, tokoh masyarakatdan institusi
pemerintahan untuk membangun solidaritas dan aksi kemanusiaan untuk kesehatan
dan kesejahteraan Rukayah.
Contact
person:
Dudi
haryudi (085714050189 ketum
IMALA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar