Lagi lagi gempa susulan melanda kabupaten Lebak 26 Januari 2018 pukul 11: 48 dengan skala 5.2 SR, gempa yg terjadi di kedalaman 79 Barat daya Lebak-Banten dengan kedalaman 11 km
Sebelumnya telah terjadi gempa bumi dengan skala 6,4 SR melanda wilayah Banten dan Jawa Barat. Gempa berpusat di 7.21 LS dan 105.91 BT dengan posisi arah 81 Km arah Barat Daya Lebak, Banten dengan kedalaman 10 Km. Gempa tidak berpotensi Tsunami
Gempa dengan kekuatan 6,4 SR berpusat di barat daya Kabupaten Lebak telah menyebabkan dampak yang cukup besar.
Terdapat 73 kecamatan di 9 kabupaten/kota pada 3 provinsi (Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta).
Berdasarkan data BNPB satu orang meninggal dunia akibat gempa yaitu Nana Karyana (40) karena serangan jantung, dimana saat gempa sedang memperbaiki atap genteng rumah. Korban kaget dan jatuh kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia.
Berdasarkan data BNPB satu orang meninggal dunia akibat gempa yaitu Nana Karyana (40) karena serangan jantung, dimana saat gempa sedang memperbaiki atap genteng rumah. Korban kaget dan jatuh kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia.
11 orang luka-luka dimana 7 orang luka berat dan 4 luka ringan. Sebanyak 2.760 unit rumah rusak, dengan rincian 291 rusak berat (RB), 575 rusak sedang RS), dan 1.894 rusak ringan (RR). Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak adalah daerah yang paling banyak terdapat kerusakan bangunan rumah karena posisinya berdekatan dengan pusat gempa.
Selain itu juga terdapat kerusakan bangunan lainnya meliputi 7 unit fasilitas peribadatan, 2 unit fasilitas kesehatan, 17 unit fasilitas pendidikan, 6 unit kantor/gedung pemerintahan, dan 63 unit fasilitas umum.
Bupati Lebak telah menetapkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat penanganan gempa di Kabupaten Lebak yang berlaku 14 hari dari tanggal 23/1/2018 hingga 5/2/2018.
Dari informasi dan data" tersebut, Kami dari Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) dan Komunitas Pencinta Alam Psikologi "Mahachala" mengajak kepada relawan untuk turun ke lapangan membantu saudara- saudara kita yang terkena musibah.
Dengan gerakan donasi untuk meringankan saudara saudara kita tidaklah cukup, ada sisi lain yang sangat urgen yaitu mentalitas bagaimana mencegah trauma pasca gempa.
Menurut ketua Umum IMALA Dudi Haryudi. Konsep trauma healing sangat bermanfaat bagi korban bencana, membangun mental pasca bencana merupakan sektor yang perlu diperhatikan.
Tidak mudah menyembuhkan psikis daripada menyembuhkan fisik. Karena psikis merupakan faktor penentu dalam menumbuhkan keyakinan untuk menatap masa depan pasca bencana. Imbuhnya
Kata dudi Butuh dukungan sosial bagi mereka yang terdampak musibah terutama anak-anak. Anak-anak perlu perhatian khusus terutama masalah mental.
Anak-anak generasi emas bangsa yang harus diutamakan, mengobati trauma yang berkepanjangan dan membangun masa depan pasca gempa salah satu perhatian khusus. Kita mengajak dan mengetuk hati para relawan untuk turun membangun mentalitas saudara" kita. Pungkasnya.
Sedangkan menurut ketua komunitas mahachala psikologi dhio": konsep trauma healing bisa dilakukan untuk anak-anak dan dewasa. " dengan menggunakan metode yang berbeda pula" Imbuhnya.
untuk para dermawan pejuang pahala
info donasi
BRI: 0080-01-015925538 a/n Rafika Karim
BNI : 064754210 a/n Desri Rodiatun Mardiah
Narahub: WA:085714050189 (Dudex)
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar