Selasa, 27 Februari 2018

IMALA Menyelanggarakan Masa Perkenalan Perguruan Tinggi


Sabtu, 24 februari 2018. Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Cabang Jakarta Raya Mengadakan kegiatan rutin yaitu sosialisasi Masa Perkenalan Perguruan Tinggi (MPPT). Kegiatan kali ini diselenggarakan  di SMAN 1 Wanasalam Kabupaten Lebak.
Acara yang bertemakan “Meningkatkan Semangat Anak Bangsa Dalam Menggapai Mimpi melalui Pendidikan Tinggi” ini bertujuan untuk Memberikan pengetahuan dan motivasi siswa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Ketua pelaksana kegiatan Siti Himasanah dalam sambutannya mengatakan kegiatan MPPT ini merupakan tujuan kami sebagai mahasiswa Lebak peduli terhadap generasi penerus.
Kami cinta Lebak dan semoga daerah tercinta ini menjadi daerah maju oleh generasi yang berkualitas.
Senada dengan Ketua IMALA Cabang Jakarta Rafika Karim mengatakan ini bentuk implementasi pengabdian mahasiswa kepada daerahnya.
Dengan memberikan motivasi siswa untuk mengembangkan potensi dan impiannya melanjutkan keperguruan tinggi. Imbuhnya.
Perlu kita galakan kegiatan MPPT ini, sehingga siswa termotivasi dan punya gambaran melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Kata ketua yang akrab disapa fatih ini.
Lebih lanjut fatih juga berharap dengan adanya kegiatan ini mahasiswa berperan aktif menularkan virus virus positif kepada siswa.
selain itu kegiatan ini juga berbanding lurus dengan visi IMALA yaitu ikut serta mencerdaskan Masyarakat Lebak yang bermartabat. Tutupnya.
Pada kesempatan ini perwakilan sekolah yg diwakili bpk Rukmansyah, S.Pd sangat mengapresiasi kegiatan MPPT yang dilakukan oleh IMALA.
Kegiatan semacam ini sangat membantu bagi siswa untuk mengenali dunia kampus dan mendorong siswa untuk melanjutkan studinya.
Kami sangat berterimakasih kepada adik adik Mahasiswa yang dengan sukarela turun ke sekolah sekolah demi memberikan motivasi dan merubah mindset siswa untuk melanjutkan belajarnya. Tukasnya.

Sabtu, 27 Januari 2018

Darurat Gempa: "Lebak butuh Relawan Trauma Healing"


Lagi lagi gempa susulan melanda kabupaten Lebak 26 Januari 2018 pukul 11: 48 dengan skala 5.2 SR, gempa yg terjadi di kedalaman 79 Barat daya  Lebak-Banten dengan kedalaman 11 km

Sebelumnya telah terjadi gempa bumi dengan skala 6,4 SR melanda wilayah Banten dan Jawa Barat. Gempa berpusat di 7.21 LS dan 105.91 BT dengan posisi arah 81 Km arah Barat Daya Lebak, Banten dengan kedalaman 10 Km. Gempa tidak berpotensi Tsunami

Gempa dengan kekuatan 6,4 SR berpusat di barat daya Kabupaten Lebak telah menyebabkan dampak yang cukup besar.

Terdapat 73 kecamatan di 9 kabupaten/kota pada 3 provinsi (Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta).
Berdasarkan data BNPB satu orang meninggal dunia akibat gempa yaitu Nana Karyana (40) karena serangan jantung, dimana saat gempa sedang memperbaiki atap genteng rumah. Korban kaget dan jatuh kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia.

11 orang luka-luka dimana 7 orang luka berat dan 4 luka ringan. Sebanyak 2.760 unit rumah rusak, dengan rincian 291 rusak berat (RB), 575 rusak sedang RS), dan 1.894 rusak ringan (RR). Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak adalah daerah yang paling banyak terdapat kerusakan bangunan rumah karena posisinya berdekatan dengan pusat gempa.

Selain itu juga terdapat kerusakan bangunan lainnya meliputi 7 unit fasilitas peribadatan, 2 unit fasilitas kesehatan, 17 unit fasilitas pendidikan, 6 unit kantor/gedung pemerintahan, dan 63 unit fasilitas umum.

Bupati Lebak telah menetapkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat penanganan gempa di Kabupaten Lebak yang berlaku 14 hari dari tanggal 23/1/2018 hingga 5/2/2018.

Dari informasi dan data" tersebut, Kami dari Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) dan Komunitas Pencinta Alam Psikologi "Mahachala" mengajak kepada relawan untuk turun ke lapangan membantu saudara- saudara kita yang terkena musibah.

Dengan gerakan donasi untuk meringankan saudara saudara kita tidaklah cukup, ada sisi lain yang sangat urgen yaitu mentalitas bagaimana mencegah trauma pasca gempa.

Menurut ketua Umum IMALA Dudi Haryudi. Konsep trauma healing sangat bermanfaat bagi korban bencana, membangun mental pasca bencana merupakan sektor yang perlu diperhatikan.

Tidak mudah menyembuhkan psikis daripada menyembuhkan fisik. Karena psikis merupakan faktor penentu dalam menumbuhkan keyakinan untuk menatap masa depan pasca bencana. Imbuhnya

Kata dudi Butuh dukungan sosial bagi mereka yang terdampak musibah terutama anak-anak. Anak-anak perlu perhatian khusus terutama masalah mental.

Anak-anak generasi emas bangsa yang harus diutamakan, mengobati trauma yang berkepanjangan dan membangun masa depan pasca gempa salah satu perhatian khusus. Kita mengajak dan mengetuk hati para relawan untuk turun membangun mentalitas saudara" kita. Pungkasnya.

Sedangkan menurut ketua komunitas mahachala psikologi dhio": konsep trauma healing bisa dilakukan untuk anak-anak dan dewasa. " dengan menggunakan metode yang berbeda pula" Imbuhnya.


untuk para dermawan pejuang pahala
info donasi
BRI: 0080-01-015925538 a/n Rafika Karim

BNI : 064754210 a/n Desri Rodiatun Mardiah

Narahub: WA:085714050189 (Dudex)

                  :

Jumat, 12 Januari 2018

Pilkada 2018: Lebak Salah satu Daerah yang Terkena Virus Calon Tunggal

Opini Oleh :Nukman Paluti Sekretaris Umum IMALA PC Serang Raya

Dalam sebuah untaian kata saya ingin tertawa sejenak hahahahahaha. Eit tapi bukan tanpa sebab, di karenakan lucunya sebuah fenomena politik yang menggelitik hati dan otak untuk berputar berpikir, bulak balik, dalam memikirkannya dan membuat saya semakin tertawa terbahak-bahak hahahahaha.
Fenomena politik tersebut tak di duga, tak di sangka, muncul tahun-tahun ini dengan atmosfer politik yang lamban, namun berkesan. Bagaimana tidak berkesan hari ini merupakan momentum parpol bersatu, baikan, tidak dendam politik, silaturahim, partner politik, dan entah kenapa harus takut menjadi poros oposisi. Semua ini berkat incumbent yang baik hati dan tidak sombong haha
Dalam pelaksanaan demokrasi prosedural, saat ini sudah berlangsung sukses dengan di selenggarakannya Pilkada, Pilbup, di setiap daerah Kota/Kabupaten khususnya di Lebak. Tetapi memang relevansi aliran parpol kini sudah tergerus dengan kepentingan parpol itu sendiri, dan parpol kini mengalami disoriented, yang dibuktikan dengan banyaknya parpol mendukung incumbent dan ini artinya, pertama, parpol gagal dalam proses kaderisasi yang menciptakan setiap regenerasi kepemimpinan. Kedua, parpol mengalami disorientasi karena tidak berupaya dalam memberikan pembelajaran politik sampai ketingkatan masyarakat kelas menengah bawah. Ketiga, politik aliran tidak relevan di era kekinian karena semakin akrabnya ekonomi dan politik.
Ada yang bilang, ini sebuah kegagalan demokratisasi di Lebak karena calon tunggal, dan ada yang bilang ini permainan KPU. Tetapi saya berpandangan berbeda, bagi saya ini adalah kegagalan demokrasi ke-Partaian dalam mewujudkan nuansa demokrasi yang dinamis. Akhirnya ber-Politik hanya kegiatan milik orang licik dan cenderung oportunis, bukan milik kaum buruh, mahasiswa, ulama, masyarakat miskin kota, dan kalangan-kalangan lainnya.
Dari opini diatas dan dapat saya simpulkan dengan munculnya sebuah pertanyaan kritis saya. Kenapa Partai Politik tidak berkeinginan menjadi oposisi penyeimbang birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan? Jika ada salah satu partai bersedia menjadi oposisi, artinya proses demokratisasi bisa di pertanggungjawabkan sesuai ranahnya dan menjadi dinamis, efektif, efisien, dalam mengatur tatanan demokrasi yang berkeadilan, humanis, dan kesejahteraan.

Lebak Sehat: Ironi sang Ibu Penderita Kanker


Ditengah hiruk pikuknya Pilbup Lebak 2018, kita lupa bahwa yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.
Namanya Ibu Jarnawi 44 Tahun, warga Kampung Sigoyot Desa Sindanglaya Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak. Beliau menderita sakit  tumor ganas, sebelumnya sudah pernah dioperasi di payudara, kemudian tumbuh lagi.
Sehari-hari beliau bekerja sebagai buruh tani yang berpenghasilan tak menentu dan terkadang untuk makan sehari-hari pun susah apalagi untuk berobat pun beliau hanya mengandalkan puskesmas yang dirasanya kurang insentif dalam menangani penyakit yang di deritanya
Dikutip dari status Facebook "Nuna Rose", ibu Jarnawi tinggal disebuah gubuk kecil yang jauh dari kata layak.
Merujuk kepada program unggulan bupati Kabupaten Lebak yaitu Lebak Sehat, Lebak Cerdas dan Lebak Sejahtera.dinilai belum sepenuhnya tepat sasaran masih banyak PR yg harus dituntaskan. Menurut ketua IMALA Cabang serang Didin Hazdudin " ini merupkan cambukan keras bagi pemerintah dan bagi kita semua, dalam upaya peningkatan Lebak sehat dan sejahtera. "Kasus ibu Jarnawi sebagai bukti nyata program unggulan hanya isapan jempol semata". Tandasnya.
Senada dengan ketua Umum pusat IMALA Dudi Haryudi: kenapa kita selalu di imingi janji janji politik jika kenyataanya rakyat masih ditinggal, dimana janji janji 3 program itu kalau yang membutuhkan tidak di prioritaskan. "Miris sekali kab.Lebak ini". Imbuhnya
Dudi juga mengajak kepada pengurus, Anggota IMALA dan masyarakat pada umumnya dan sahabat sahabat donatur untuk membantu dengan uluran tangan untuk berjalannya proses pengobatan yang intensif, dengan mengupayakan di Operasi di salah satu Rumah Sakit di Lebak. Tutupnya.
"Memuliakan manusia, berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia, berarti merendahkan dan menistakan penciptanya". (KH. Abdurahman Wahid).