Rabu, 28 September 2016

ADV IMALA

Perjalanan Panjang Menuju sang Lembah Mandalawangi Gede pangrango, semangat perjuangan kawan-kawan IMALA dalam merefleksikan cinta tanah air dan lingkungan dengan bertadabur alam, so, mari kita cintai alam kita dan cintai IMALA sebagai organisasi modern yang mengedepankan potensi, hoby minat dan bakat.

Inilah Perjalanan KITA IMALA

GEDE PANGRANGO








Peduli Garut



IMALA Komisariat Pamulang, HMI Komisariat Pamulang & COPALA Indonesia Menggelar Aksi Penggalangan Dana Untuk Korban Bencana Banjir Garut



Pamulang, sabtu - selasa  24 - 27 september 2016. Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Komisariat Pamulang bersinergi dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pamulang dan Comunitas Pecinta Alam (COPALA) Indonesia. Mengadakan penggalangan  dana untuk korban bencana banjir Garut, provinsi Jawa Barat.  Aksi yang digelar didepan Universitas Pamulang tersebut berjalan dengan lancar dan mendapat tanggapan positif dari pengendara dan masyarakat sekitar.
Dalam orasinya, ketua IMALA Komisariat Pamulang, Rafika Karim (Fatih) mengajak kepada seluruh apisan masyarakat untuk bersama-sama membantu korban bencana banjir Garut..“ayo kita bantu saudara – saudara kita korban bencana banjir Garut. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan membantu mereka. Kalau bukan sekarang kapan lagi kita membantu mereka.” tegasnya.
Tidak hanya aksi di depan Universitas pamulang, aktivis gabungan ini pun membuka posko “peduli Garut” didepan Family Mart Universitas Pamulang & di Lobbi Utama Pamulang Square. Donasi yg diterima berupa baju layak pakai, makanan & minuman. Sampai saat ini donasi masih diterima. Bisa diantar langsung ke Sekretariat HMI Komisariat Pamulang.

Jumat, 09 September 2016

kajian rutin


Rangkasbitung, 02 September 2016, Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) mengadakan kajian rutin dalam kajian ini mengambil tema tentang karakter mahasiswa dalam perkembangan ilmu pengetahuan yaitu dengan mengedepankan intelektual yang berdasarkan metodologi penelitian . narasumber dalam kajian ini oleh TB Munawar Aziz. Dewasa ini, mahasiswa mengalami  degradasi pergerakan, ini terlihat dari semangat mahasiswa dalam partisipasi pembangunan. Dalam penjelasanya TB Munawar Aziz menjelaskan peran  mahasiswa harus bersinergi dengan pemerintah, supaya gerakan intelektual yang menjadi karakter mahasiswa bisa berkontribusi langsung terhadap pembangunan baik dari segi konsep perencanaan dan pengawasan.  Untuk mencapai sebuah identitas organisasi harus berdasarkan pola pergerakan yang mengedepankan intelektualitas yaitu memperkuat metode penelitian. Karena dengan menguasai metode penelitian dapat menjadi acuan dan parameter bahwa setiap pergerkan berdasarkan data.
Dalam metodologi penelitian menurut TB Munawar Aziz harus berlandaskan 3 dasar pemikiran yaitu filsafat, logika dan statistik. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan bahwa organisasi mahasiswa akan bersinggungan langsung dengan sosial maka, perlu pembuktian ilmiah secara metodologi penelitian.  Dalam penelitian sosial yang sering dilakukan yaitu dengan metode induktif karena cocok dengan gerakan mahasiswa. metode induktif  yaitu sifatnya umum menjadi khusus artinya fakta dan fenomena  yang ditemukan dilapangan dikaji dan dirumuskan sehingga menjadi statemen dan kesimpulan yang di ambil. Imbuhnya.

peleburan SKPD


08 September 2016 IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK ) dalam MUSRENBANG PERUBAHAN RPJMD  mengkritisi kesiapan pemerintah Kab Lebak tentang peleburan SKPD dikaranakan peleburan SKPD harus sesuai dengan SOTK dan pedoman UU No 23 tahun 2014. IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK) mengkhawatirkan adanya kegaduhan  dalam menyikapi peleburan SKPD, pasalnya di Kab. Lebak banyak SKPD yang harus dilebur karena tidak sesuai dengan UU No 23 tahun 2014. Menurut IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK) Perubahan  SKPD  ini akan berdampak kepada :
1.       Program dan visi misi.  Terjadi perubahan program dan visi misi di SKPD sehingga dapat mengganggu kinerja Kab. Lebak dan berdampak pada pembangunan daerah
2.       Terjadinya mutasi pejabat. Roling Perangkat pejabat dikhwatirkan meimbulkan masalah baru terkait kapasitas dan kapabilitas pegawai. Adanya SKPD baru harus dapat menempatkan pegawai sesuai dengan keahliannya.
3.       Terjadinya deporalisasi politik, tidak bisa dipungkiri adanya mutasi pejabat dan pegawai dalam SKPD baru akan memberikan celah terhadap kepentingan politik apalagi momen pilkada sehingga penggiringan sosial akan menimbulkan kepentingan politik.
IMALA (IKATAN MAHASISWA LEBAK) mendorong pemerintah Kab. Lebak dalam  menyusun tentang peleburan SKPD  harus mempertimbangkan hal hal berikut
1.       Sinkronisasi SOTK dan Pedoman petunjuk  dari peraturan pusat yaitu UU No 23 tahun 2014
2.       Sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah dengan skala prioritas
3.       Profesionalitas pegawai  dan ahli di bidangnya Perangkat kerja yang akan mengisi SKPD baru harus mengedepankan integritas, kapasitas dan kapabilitas pegawai.

4.       Efisiensi Anggaran harus tepat, menyesuaikan dengan anggran yang ada, sehingga dalam menyusun anggranpun harus sesuai dengan target dan sasaran yang tepat guna.

Kamis, 01 September 2016

Potret Lebak

Potret Lebak

Ibu Rukayah 45 tahun penderita tumor di wajah tinggal di sebuah Gubuk/ Rumah Panggung di Kp. Babakan RT02/RW01, Desa Anggalan Kec. Cikulur. bersama sang suami dan enam buah hatinya yang masih kecil. Sang suami, Sarmad yang hanya berprofesi sebagai buruh harian lepas. 18 tahun melawan tumor diwajah ibu rukayah tetap kuat dan tegar dalam menghadapi cobaan. Rasa sakit dan malu terhadap lingkungan sekitar menjadi beban yang ditanggung ibu rukayah. Segala upaya sudah ditempuh untuk mengobati keganasan tumor diwajahnya akan tetapi faktor biaya dan ketidak mampuan menjadi kendala terbesar dalam upaya untuk sembuh. “Orang miskin dilarang sakit, orang miskin dilarang sejahtera dan orang tidak mampu dilarang sembuh”. Mungkin istilah ini selalu tersemat kepada orang yang menderita penyakit mematikan tapi tidak mampu dalam biaya. Ironi memang, amanat Undang Undang yang menjamin kehidupan rakyatnya sejahtera dan hidup sehat tidak di indahkan oleh steakholder khususnya Pemerintah daerah.

  Kemana pemerintahan setempat, baik itu pemerintahan desa, kecamatan bahkan kabupaten? Ketidak pekaan terhadap rakyat kecil yang menderita, ke acuhan pemerintah terhadap rakyat miskin menjadi parameter bahwa pemerintah tidak becus mensejahterakan rakyatnya. Ini terbukti dengan sulitnya Ibu rukayah untuk berobat dan mendapat kehidupan yang layak dari pemerintah. Program kab. Lebak.  Mengutamakan 3 program yaitu Lebak sehat, Lebak Pintar dan Lebak Sejahtera ketiga program ini seharusnya menjadi motor perubahan dalam membangun Lebak, akan tetapi fenomena Ibu Rukayah menjadi salah satu indikator bahwa program tersebut telah gagal. Indikator lebak sehat, pintar dan sejahtera harusnya lebih jelas. Jangan sampai program ini hanya menjadi slogan dan janji manis kepada rakyatnya, kebohongan dan kemunafikan di tanah multatuli ini jangan sampai berlarut.

Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) terus mendorong kepada pemerintah untuk terus peka kepada rakyatnya, membangun daerah jangan setengah-setengah membangun daerah jangan pandang bulu, rakyat butuh kesejahteraan rakyat butuh kedamaian rakyat butuh kesehatan. 3 program unggulan Kab Lebak harus di implementasikan secara berkala, bertahap dan akurat. Selain itu Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) berharap kepada pemerintah harus melayani rakyatnya dengan setulus hati, pelayanan dasar seperti kesehatan dan kesejahteraan harus diutamakan.


Inilah potret Kab. Lebak. semuanya telah mengkhianati jati diri bangsa ini yang jelas dan tegas dalam konstitusi kita dinyatakan di dalam pasal 28 H UUD 1945 “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, berttempat tinggal danmendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta berhak memperoleh kesehatan”.
Wahai para pemangku kekuasaan sadarlah bahwa masih banyak masyarakat kita yang masih  hidup dalam kesakitan dan kemiskinan, politik bukanlah alat untuk memangku kekuasaan tapi politik adalah alat untuk mensejahterakan rakyat dan menjauhkan rakyat dari kemiskinan.

Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, tokoh masyarakat dan institusi pemerintahan untuk membangun solidaritas dan aksi kemanusiaan untuk kesehatan dan kesejahteraan Rukayah.